63 Tahun lalu...
Seja diucap ikrar dalam sayu
Benang benalu di putus dalam kaku
Getir berlalu genting melayang
Tapi usang tak jua reda
Kita memang tlah tinggalkan benalu
Namun tuan tak lihat kami malu
Kami malu membaca buku sejarah
Kami malu akan dunia kelam tanam di jiwa
Kapan tuan berjibaku?
Kapan?
Kami lapar...
Kami lapar akan duaja!
Tuan tak melihat
Tak pernah melihat
Kami terbebas
Dalam dinding berkurung waktu
Dengan lakonan dirma siksa
63 tahun yang lalu...
Suara tengak memang tiada
Tapi jerit hati membanjiri
Tuanku...
Daku menunggumu...
Menunggu sumpah serapah yang kau bina
Tapi...
Seolah tuan lupa dimana katedral kau terlupa
Mengapa tuan?
63 tahun yang lalu...
Seakan abadi dalam diri
Terjaga dalam dada
63 tahun yang lalu...
Tetap 63 tahun yang lalu...
Rabu, 26 November 2008
"Potret Negriku"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar