Jumat, 19 Desember 2008

Serba ngantri?

Wah..wah..sekarang zamannya ngantri ya? Memang, ngantri adalah budaya yang baik, aman, tertib, dan nyaman. Tapi kalau budaya ngantri minyak tanah, premium, dan gas, apakah itu baik? Bukannya aman, nyaman dan tertib, eh..tapi malah ribut, gak nyaman. Program pemerintah konversi minyak tanah ke gas elpiji bukannya lancar tapi malah runyam. ?

Mulai dari pembagian yang tidak merata, keamanan yang mencelakakan, sampai sekarang masalah kekosongan gas di kota, terlebih Jawa dan Bali. Janji pemerintah dan pertamina untuk memulihkan kembali pasokan gas elpiji hanyalah janji belaka. Kekosongan ini pun menjadikan harga gas elpiji di tingkat pengecer melebihi harga normal. Berkisar hampir Rp.100.000,00 lebih dari Rp.69.000,00. Belum lama ini premium menghilang, sekarang gas elpiji. Dulu minyak tanah kosong, dan antri untuk mendapatkan bagian, premium hilang kendaraan tak bisa dijalankan, sekarang gas elpiji kosong, mesti ngantri juga? Apa kata dunia

0 komentar: